Sabtu, 09 Maret 2013

sekolah ku, SMA Plus PGRI Cibinong :)

Yaa menjelang perdana kerja praktek di PT Pembangunan Perumahan Persero, aku hanya bisa bolak-balik toko buku untuk mencari pencerahan, setidak nya.... Mereka (keluarga, kekasih, sahabat) yakin namun aku sendiri yang masih saja asyik dengan ketakutan ku yang ini dan itu.
Siang tadi aku berkunjung ke sekolah ku, SMA Plus PGRI Cibinong, menemani teman ku Oci, sahabat ku untuk keperluan studinya. 
Tadi aku bertemu dengan beberapa guru, Mang Maman, Mang Ucup, Mang Yana, Pak Bejo, beberapa guru student day, Pak Andi Lala, Pak Hasan dan Teh Mia yang masih mengingat nama ku dengan baik. Alhamdulillah :D
Pak Agus Rohiman, aku begitu semangat jika bertemu dengan sosok guru yang begitu luar biasa memberikan aku kata mutiara tiap pertemuan nya. Aku bercerita tentang gundah ku sekilas dan dia berkata "Orang hebat tidak akan lenyap dalam lingkungan nya, tapi lingkungan  yang akan di lenyapkan nya...." Ia berkata sambil tersenyum, pertemuan singkat penuh makna, jauh di hati ku yang dalam dan otak ku yang mencoba membingkai kata-kata mutiara indah itu.Yaa, kalau aku "mampir" ke ruang Wakil. Biasa nya aku menemui Pak Agus, Pak Iwan, Pak Nasukha, Pak Iskandar, Pak Iyan, Eyang Sri dan dulu ketika Umi Ningsih masih mengajar disana, dari mereka-mereka, dari cerita masa muda mereka yang penuh petualangan mencari jati diri, arti kerja keras dan karya, sehingga dengan sedemikian rupa mereka berkembang dan terus berkembang menjadikan mereka diri yang luar biasa, luar biasa menginspirasi ku.
Pak Bejo, satpam sekolah ku yang juga begitu aku hormati. Dia selalu menitipkan pesan yang sama dari dulu aku pertama mengenal nya "....Kita itu diminta untuk berbuat baik, sama binatang aja harus berbuat baik, apalagi pada sesama, nanti alam akan buktiin kok, semua akan lebih baik pada kita.. Kaya di Surat Al-Isra:7 Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka itu untuk dirimu sendiri...". SubhanAllah adem nya hati ku mendengarkan itu, dan ketika aku melanjutkan cerita ku, dia memberiku nasihat lagi, "Asti tugas kamu itu tinggal bersyukur, berbuat baik, tekun dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Itu udah kunci paling ampuh. Percaya deh...". Siang itu, aku kembali seperti saat aku masih memakai seragam sekolah ku. Seragam SMA ku, masa itu yang begitu semangat karena lingkungan ku selalu membuat aku lebih semangat. Aku merasakan hal yang sangat jauh berbeda dengan masa kuliah ku yang abu-abu dan masa awal kerja praktek ku ini, berbeda sekali.
Saat aku berpamitan pulang kepada walikelas XII ku, Ibu Sri Wilujeng, kembali doa yang tertuang dari ucapan nya, selalu sama di tiap pertemuan kami "Iyaaa sukses nak, sukses yaaa...." dengan senyuman ringan ciri khas nya.
Hal yang sama begitu menyentuh hati ku ketika tiap aku berkungjung kesana lalu bertemu Pak Iwan Gunawan, Pak Suhartono, Pak Azhari, Pak Fredy Anggiat, Bunda Kania, Bu Lidia, Bu Giyanti, Sensei Rini, Bu Asih, Bu Tri Rahayu, Bu Ningsih (Matematika) dan mungkin Umi saat dulu masih bergabung sebagai staff pengajar disana, bahkan Aa Darman, Bu Popy, Aa Apip, Pak Wintolo, Pak Andri a.k.a Mas Sayuti dan mungkin dulu saat formasi TU masih dilengkapi dengan Aa Joni.... hahaha kangen berbincang, bercerita dan bercanda dengan kalian :")
Seperti Pak Iwan yang selalu membayarkan aku jajan tiap aku berkunjung kesana, entah berapa banyak rupiah yang ia keluarkan untuk aku dari dulu hingga sampai pada umur 20 tahun ku ini, diluar itu kita sangat dekat, awalnya karena hubungan anggota dengan pembina nya, tapi kelamaan bekerja sama dengan nya membuat kami layaknya teman dalam berbagi cerita suka dan duka kehidupan. Banyak yang aku ceritakan dan banyak juga yang ia ceritakan, kadang membuat aku bertanya pantaskah aku tahu ini dan itu tentang dia, tapi aku yakin dia begitu mempercayai ku dan secara lembut mengajari aku tentang arti dalam tiap kisah nya.... "Bapak, tunggu aku sukses yah :') " .....Pak Iwan sosok bapak yang paling lekat dihati ku sebagai seorang guru, yaa guru hidup ku.
Pak Suhartono, Pak Ustad yang mungkin disengani atau justru ditakuti segelintir teman ku, tapi dia selalu berdoa untuk kesuksesan ku, sesekali dia mendoakan ku lewat air mineral yang didoakan khusus untuk ku. Dan Al-Quran yang senantiasa ku baca telah dibubuhkan tanda tangan dan nama didalam nya :")
Lewat tangan dingin Bu Lidia dan Bu Giyanti, aku mampu meraih prestasi pribadi lewat lomba MC di Univ Pakuan, dulu saat aku kelas XII. Lomba yang tak pernah aku lupakan, karena ini kerja ku, rasanya beda dengan hasil kerja tim di perlombaan lain nya yang aku ikuti dulu ketika sekolah.
Bunda Kania, begitu romantis dan perhatian. Dia juga salah satu guru yang mengetahui kisah ku dengan Taufiq Kemot Ramdhani hehe. Dulu saat aku kelas XII, dia pernah mengirim pesan singat seperti "Ayo nak istirahat, besok kelas pagi. Bunda gak mau ada yg telat..." atau "Suruh teman2 mu masuk kelas, kasihan walikelas mu......" Bunda yang cantik, perhatian yang apik :*
Bu Enny, guru biologi ku.. hemm dari awal pertemuan dikelas XI IPA 3, aku langsung menyukai cara nya mengajar. Tiap akhir pertemuan ia selalu berkata "... I love you..". Aku mengenal nya dengan baik ketika dulu saat aktif di OSIS sering ke ruangan nya hehe yaa walaupun dia salah satu guru yang sangat spesifik di kelas, tapi sebenarnya dia begitu baik, ramah dan pengertian atas kegiatan ku dulu yang sering meninggalkan kelas untuk dispensasi, ia salah satu guru yang sangat toleran untuk kegiatan ku dulu, terimakasih ibu I love you too {}
Pak Azhari, staff BP yang rambut nya sudah memutih, aku yakin tak semua siswa siswi pesat mengenalnya. Tapi aku, begitu beruntung mampu mengenal dan diingat oleh nya. Dulu, aku anggap dia sebagai penenang hari ku, karena dia selalu dengan lembut menyapa dan menyerahkan tangan ketika aku hendak mencium tangan nya. Pribadi yang hangat :)
Pak Fredy Anggiat, guru baru yang dulu terkenal kiler. Tapi aku yakin kok, dia baik dan nyata nya saat aku tau jauh di dalam diri nya tertarik pada ekskul Paskibra. Aku jadi sering ngobrol dan bahas ini itu dengan nya., bertukar pengetahuan dan pengalaman.
Dulu petugas perpustakaan pun begitu baik hubungan nya dengan ku ada Pak Wintolo, Pak Andri dan A Herry. Aku yang teledor selalu dimanfaatkan untuk kejailan nya hahaha dulu sering handphone ku menjadi bahan keusilan mereka. Kadang dipindahkan dari tempat awal atau juga disembunyikan haha heran nya, aku gak pernah sadar kalo lagi dikerjain -.-
Begitu juga para petugas TU, dulu ada Pak Hasan Basri, Pak Andi Lala, Pak Nanang, Bu Popy dan A Joni. Mereka adalah pegawai TU yang seringkali anak-anak OSIS repotkan, dari mulai ngeprint, bikin surat, minjam alat-alat kantor, mengurus dispensasi, minta absen kelas, minta kertas atau amplop bahakan untuk mencaikan dana acara haha. Tapi dari mereka, dari keseharian dan kedekatan kami memberikan aku pembelajaran bahwa dalam bekerja kita harus  teliti, rapi dan berikan pelayanan terbaik. Aku memetik itu dalam percakapan singkat, saat itu sudah malam hari dan beberapa pengurus OSIS masih sibuk melipat-lipat surat undangan Pasenpanday, Sekretaris Osis ku (Icha), dinasehati karena kurang teliti nya dia dalam membuat surat "Cha, kalo kerja tuh yang teliti, yang bener, yang rapih. Surat kan bakal dibaca orang dan orang yang nerima bakalan nilai pekerjaan kita. Sekecil tentang surat menyurat pun sama Cha". Saat itu Icha hanya mengangguk paham. Hemmm :)
Mamang-Mamang di Pesat haha mereka itu baik-baik banget. Kalau OSIS ada acara atau rapat sampai malem aku kadang yang di daulat oleh pengurus untuk membuatkan teh manis atau kopi haha aku suka merepotkan dapur pesat untuk membuat minuman, mie instan atau mencuci perlengkapan makan ku :D hal ini lah yang membuat mereka sampai sekarang mengenal ku dengan baik, bahkan nama lengkap ku! Yaa dulu saat formasi petugas kebersihan masih dilengkapi Mang Juli, Mang Maman, Mang Komar, Mang Komeng, Mang Ucup, Mang Redi, Mang Yana dll (ada beberapa yg aku tak tau nama nya). Mungkin paling menyentuh adalah Mang Juli dan Mang Maman, karena umur nya yang tak lagi muda namun dia tetap mengabdi pada lini pekerjaan paling bawah disana :( hasrat ku untuk belajar dari kisah hidup nya tercapai ketika pada moment yang pas mereka bercerita tentang kisah nya. Awal nya adalah saat aku kelas XI dan aku mulai rajin mencium tangan nya, mereka berdua awalnya selalu berkata "...Ih neng, mamang mah cuma tukang sapu jangan salim". Aku hanya tersenyum dan mengabaikan itu...... Ketika liburan sekolah, aku sibuk untuk mengurus kegiatan OSIS. Aku bersama teman ku Cony, duduk di tangga depan kelas ku, XI IPA 3, sambil menunggu waktu rapat. Saat itu Mang Juli sedang membersihkan kaca, aku iseng mengajak dia duduk bareng untuk ngobrol. Entah cerita kami bertiga pun mengalir begitu saja, Mang Juli akhirnya pun menceritakan perasaan nya selama kurang lebih 15 tahun (aku lupa tapi sekitar itu) menjadi petugas kebersihan disana, aku sedih, sangat empati dan bergantian aku yang bercerita tentang aku. Sedih saat itu dia cuma berkata " Asti mah enak, tugas nya cuma belajar yang bener, bikin bangga bapak. Nyari uang buat nyekolahin anak mah gak gampang neng buat mamang..". Saat itu pun aku menjadi tahu bahwa istri Mang Juli pun yang menjual piscok kesukaan ku di cafetaria pesat. Namun sekarang, sosok Mang Juli sudah tidak bisa aku temukan lagi di pesat, dia pindah ke SMK PGRI 2 Cibinong. 
Dari para Mamang dan satpam sekolah ku, aku belajar untuk lebih banyak mendengar, nasehat yang mereka keluarkan begitu jujur dan menyentuh. Dari kejadian itu aku gak pernah menganggap remeh orang yang bekerja nya hanya sebatas seperti pekerjaan mereka itu. 
Dari menulis ini dan berkunjung ke SMA PLUS PGRI CIBINONG siang tadi, aku kembali mengingat semua doa-doa yang selalu tertuang tulus dari mereka para pendidik terbaik. Bahkan hingga satpam pun selalu menasehati ku ini itu, betapa beruntung nya aku, pernah mengecap pendidikan formal dan non-formal disana. Aku menulis ini mencoba untuk mengambil semua sisi positif yang aku temui, karena sulit untuk menemukan sisi negatif disana. Yaa aku mencoba yakin diluar anggapan ini-itu tentang sekolah kita ini, ada mereka para pendidik luar biasa yang harus tetap kita hormati. Sekecil sampah yang selalu dibersihkan untuk kenyamanan, setegas satpam dan PDS dalam menjabarkan arti disiplin dalam pengertian mereka, terdapat bekal tentang arti kebutuhan akan disiplin itu sendiri.... yakin deh :)... Tentang tugas yang menumpuk membuat kita sadar pekerjaan kita akan selalu menunggu kita dan menjadikan kita lebih besar... 
Seperti sepenggal teks pidato ku saat pelepasan siswa siswi SMA Plus PGRI Cibinong2009-2010, "School is where I can study about anything, where I can yell as loudly as I can and the place I can talk and share with friends. School is fun and full of memories...." kalimat itu disambut tepuk tangan, entah mereka mendengar dengan baik makna nya atau memang hanya memeriahkan saja, tapi dalam studi ku 3 tahun disana, itu lah kalimat yang benar-benar menjadi rangkuman dalam lembar perjalanan hidup. Sungguh bekal ilmu dan doa yang aku miliki hingga kini...

Thanks to :
6 Sekawan (Muti Icha Cony Rahmat Putra)
Pak Iwan Gunawan, Spd
semua staff pengajar, TU, koperasi, BP
Pengurus MPK OSIS 2009-2010 dan Paskibra Bhinneka 1
mamang-mamang dan satpam pesat
teman-teman X-4 , XI IPA 3, XII IPA 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar