Kamis, 10 Mei 2012

baca ini putri putri yang sayang kedua orang tua nya :).

Putri ku sayang, Jika seseorang mencatat tugas-tugasnya yang penting dalam hidup, jika diurutkan berdasarkan prioritas, maka yang menjadi urutan pertama dalam daftar tersebut adalah "anak-anak dan keluarga". Anak-anak lebih berharga dan lebih mahal dari harta, kesenangan dan kenikmatannya. Sebagai bukti dari hal itu, wahai putri ku. Tampak ketika salah seorang anaknya sakit mencemaskan. Maka, selaku orang tua akan pontang-panting ke sana ke mari mencari obat, membayar berapa saja yang dapat ia berikan. Semua itu di lakukan hanya untuk sang anak.
Karena itu, ketika orangtua menasihati anaknya, maka ia benar-benar jujur dan ikhlas dalam menyampaikannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh pepatah, "Seorang penunjuk jalan tidak akan membohongi orang yang diantarkannya".

Putri ku,
Aku tersentak kaget ketika melihat fenomena perempuan muslimah zaman sekarang, yang selalu hidup dalam konflik. Suatu saat, kalian bisa mendengar suara nyaring yang mengajak kaum perempuan untuk meninggalkan nilai-nilai yang luhur. Sedangkan pada waktu yang lain, kalian bisa mendengar suara yang jujur, yang menggetarkan jiwa dan berkata,"Sebentar, tunggu dulu. Itu adalah jalan kesesatan dan pintu kerusakan." Suara-suara itu beradu dalam telinga dan pikiran-pikiran bercabang-cabang dalam benaknya.

Terus terang putri ku, Kita harus jujur dan terbuka, namun dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama. Kita harus transparan, namun dengan tetap memperhatikan rasa malu dan harga diri. Ini semua agar menjadi langkah pertama untuk perbaikan dan transformasi kebaikan. Semua itu kita lakukan, jauh dari emosi dan fatamorgana yang memperdaya.

Renungkan Wahai Putri ku, ketika kamu kembali ke rumah dan merebahkan diri di atas tempat tidur, coba luangkan waktu sejenak untuk menggambarkan rupa perempuan salehah yang menawan, yang jauh dari kemaksiatan. Kemudian, bandingkan perempuan tersebut dengan perempuan lain yang berakhlak buruk dan selalu melakukan hal-hal yang diharamkan agama. DEMI ALLAH, pikirkan, perempuan manakah yang hidupnya lebih tenang dan lebih mantap? Manakah yang lebih utama mendapatkan pujian dan sanjungan?.
Apakah perempuan yang bisa mengatasi hawa nafsunya dan mampu mengendalikan keinginannya, meskipun gejolak syahwat yang tiada henti mendera diri nya; ataukah perempuan yang tidak mampu bertahan menghadapi godaan-godaan nafsu dan keinginan dirinya? Ini adalah pertanyaan yang muncul dengan sendirinya dan karena fakta yang ada. Mengapa perempuan ini menuai kesuksesan, sedangkan yang itu tidak?

Wahai putri ku,, Sungguh aku heran ketika muslimah mengikuti tren yang diinginkan oleh para musuh Islam. Ia begitu saja mengikuti dan meniru model dan gaya yang sedang tren, serta tidak peduli lagi terhadap jilbab dan rasa malu nya. Setiap hari kita bisa melihat wajah baru dan warna baru dari bentuk kemaksiatan ini. Seperti itulah apa yang kami lihat.

Wahai putri ku, sesungguhnya hal itu merupakan rekayasa terhadap jilbab dengan tujuan agar kalian tidak mengenakan jilbab dan kepala kalian terbuka. Aku tidak perlu memberika fatwa-fatwa seputar apa yang menimpa kaum perempuan sekarang. Akan tetapi, wahai anak ku, perempuan mukminah yang sebenarnya adalah yang takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya.

Wahai putri ku, pandanglah dirimu di dalam cermin dan lihatlah bentuk wajah yang menampakkan daya semangat hidup. Sekarang, kamu bisa menghirup udara segar. Dapat menikmati kesehatan dan tenaga yang masih kuat. Namun, pernahkah suatu kali kamu menjenguk nenekmu yang terlihat lemat, terbaring di tempat tidur dan kekuatannya telah berkurang?
Dulu, ia pernah mengalami masa muda seperti kamu, dan menjadi bunga yang menawan. Akan tetapi, seiring dengan perputaran waktu, bergantinya tahun dan hari, bunga muda itu layu tak berdaya di bawah bayang-bayang masa tua. Sirna pula masa kanak-kanaknya. Adapun yang tersisa, hanyalah kenangan.
Wahai putri ku, kelak beberapa tahun ke depan engkau akan menjadi nenek-nenek. Jadi, pergunakanlah waktu mudamu dengan sebaik-baiknya. Kekuatanmu di masa muda tidak akan kembali lagi. Ketika itu, yang dirasakan hanyalah penyesalan dan penyesalan.
Wahai anak ku, seandainya orang yang selalu mengikuti syahwat dan nafsu, serta kenikmatan yang menyesatkan di dunia berfikir akan hakikat dirinya, niscaya mereka akan kembali pada jalan yang lurus. Renungkan hal itu, wahai putri ku.

Siapa saja di dunia hidup penuh dengan kenikmatan dan dimabukkan oleh kelezatannya, dan selama hidupnya berada dalam keaadaan senang, semua itu pasti akan dilupakannya ketika dia dimasukkan sedetik saja ke dalam neraka. -Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi kita semua.-
Di sisi lain, siapa saja yang hidup sengsara di dunia, jika dia merasakan satu kenikmatan surga, parti dia akan melupakan kesengsaran tersebut.
Terakhir, aku mohon kepada Allah yang Mahamulia dan Mahakuasa agar semua kata-kata ku dapat bermanfat sehingga kamu menjadi perempuan yang benar-benar cantik dengan inner beauty.AMIN

Semoga Manfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar