Putri ku sayang, Jika seseorang mencatat tugas-tugasnya yang penting
dalam hidup, jika diurutkan berdasarkan prioritas, maka yang menjadi
urutan pertama dalam daftar tersebut adalah "anak-anak dan keluarga".
Anak-anak lebih berharga dan lebih mahal dari harta, kesenangan dan
kenikmatannya. Sebagai bukti dari hal itu, wahai putri ku. Tampak ketika
salah seorang anaknya sakit mencemaskan. Maka, selaku orang tua akan
pontang-panting ke sana ke mari mencari obat, membayar berapa saja yang
dapat ia berikan. Semua itu di lakukan hanya untuk sang anak.
Karena
itu, ketika orangtua menasihati anaknya, maka ia benar-benar jujur dan
ikhlas dalam menyampaikannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh pepatah,
"Seorang penunjuk jalan tidak akan membohongi orang yang
diantarkannya".
Putri ku,
Aku tersentak kaget ketika melihat
fenomena perempuan muslimah zaman sekarang, yang selalu hidup dalam
konflik. Suatu saat, kalian bisa mendengar suara nyaring yang mengajak
kaum perempuan untuk meninggalkan nilai-nilai yang luhur. Sedangkan pada
waktu yang lain, kalian bisa mendengar suara yang jujur, yang
menggetarkan jiwa dan berkata,"Sebentar, tunggu dulu. Itu adalah jalan
kesesatan dan pintu kerusakan." Suara-suara itu beradu dalam telinga dan
pikiran-pikiran bercabang-cabang dalam benaknya.
Terus terang
putri ku, Kita harus jujur dan terbuka, namun dengan tetap berpegang
pada prinsip-prinsip agama. Kita harus transparan, namun dengan tetap
memperhatikan rasa malu dan harga diri. Ini semua agar menjadi langkah
pertama untuk perbaikan dan transformasi kebaikan. Semua itu kita
lakukan, jauh dari emosi dan fatamorgana yang memperdaya.
Renungkan
Wahai Putri ku, ketika kamu kembali ke rumah dan merebahkan diri di
atas tempat tidur, coba luangkan waktu sejenak untuk menggambarkan rupa
perempuan salehah yang menawan, yang jauh dari kemaksiatan. Kemudian,
bandingkan perempuan tersebut dengan perempuan lain yang berakhlak buruk
dan selalu melakukan hal-hal yang diharamkan agama. DEMI ALLAH,
pikirkan, perempuan manakah yang hidupnya lebih tenang dan lebih mantap?
Manakah yang lebih utama mendapatkan pujian dan sanjungan?.
Apakah
perempuan yang bisa mengatasi hawa nafsunya dan mampu mengendalikan
keinginannya, meskipun gejolak syahwat yang tiada henti mendera diri
nya; ataukah perempuan yang tidak mampu bertahan menghadapi
godaan-godaan nafsu dan keinginan dirinya? Ini adalah pertanyaan yang
muncul dengan sendirinya dan karena fakta yang ada. Mengapa perempuan
ini menuai kesuksesan, sedangkan yang itu tidak?
Wahai putri ku,,
Sungguh aku heran ketika muslimah mengikuti tren yang diinginkan oleh
para musuh Islam. Ia begitu saja mengikuti dan meniru model dan gaya
yang sedang tren, serta tidak peduli lagi terhadap jilbab dan rasa malu
nya. Setiap hari kita bisa melihat wajah baru dan warna baru dari bentuk
kemaksiatan ini. Seperti itulah apa yang kami lihat.
Wahai putri
ku, sesungguhnya hal itu merupakan rekayasa terhadap jilbab dengan
tujuan agar kalian tidak mengenakan jilbab dan kepala kalian terbuka.
Aku tidak perlu memberika fatwa-fatwa seputar apa yang menimpa kaum
perempuan sekarang. Akan tetapi, wahai anak ku, perempuan mukminah yang
sebenarnya adalah yang takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya.
Wahai
putri ku, pandanglah dirimu di dalam cermin dan lihatlah bentuk wajah
yang menampakkan daya semangat hidup. Sekarang, kamu bisa menghirup
udara segar. Dapat menikmati kesehatan dan tenaga yang masih kuat.
Namun, pernahkah suatu kali kamu menjenguk nenekmu yang terlihat lemat,
terbaring di tempat tidur dan kekuatannya telah berkurang?
Dulu, ia
pernah mengalami masa muda seperti kamu, dan menjadi bunga yang menawan.
Akan tetapi, seiring dengan perputaran waktu, bergantinya tahun dan
hari, bunga muda itu layu tak berdaya di bawah bayang-bayang masa tua.
Sirna pula masa kanak-kanaknya. Adapun yang tersisa, hanyalah kenangan.
Wahai
putri ku, kelak beberapa tahun ke depan engkau akan menjadi
nenek-nenek. Jadi, pergunakanlah waktu mudamu dengan sebaik-baiknya.
Kekuatanmu di masa muda tidak akan kembali lagi. Ketika itu, yang
dirasakan hanyalah penyesalan dan penyesalan.
Wahai anak ku,
seandainya orang yang selalu mengikuti syahwat dan nafsu, serta
kenikmatan yang menyesatkan di dunia berfikir akan hakikat dirinya,
niscaya mereka akan kembali pada jalan yang lurus. Renungkan hal itu,
wahai putri ku.
Siapa saja di dunia hidup penuh dengan kenikmatan
dan dimabukkan oleh kelezatannya, dan selama hidupnya berada dalam
keaadaan senang, semua itu pasti akan dilupakannya ketika dia dimasukkan
sedetik saja ke dalam neraka. -Semoga Allah senantiasa menjaga dan
melindungi kita semua.-
Di sisi lain, siapa saja yang hidup sengsara
di dunia, jika dia merasakan satu kenikmatan surga, parti dia akan
melupakan kesengsaran tersebut.
Terakhir, aku mohon kepada Allah yang
Mahamulia dan Mahakuasa agar semua kata-kata ku dapat bermanfat
sehingga kamu menjadi perempuan yang benar-benar cantik dengan inner
beauty.AMIN
Semoga Manfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar