Kamis, 10 Mei 2012

kepemimpinan untuk diri saya !

Selama sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong. Saya aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).Waktu kelas X saya gagal lolos seleksi calon pengurus inti (calon wakil ketua OSIS). Tapi, sama sekali tidak mempengaruhi kinerja saya di OSIS (angg.Kang Revi). Saya tetap berusaha menunjukan kinerja yang baik. Banyak yang dialami susah senang dengan mereka.
hhmm, sampai kita semua sibuk untuk persiapan MOPD, saya terpilih jadi kandidat calon ketua panitia MOPD, hasil voting menjadikan saya bendahara panitia MOPD (megang duit yang ga sedikit tiap hari+jadi ketua gugus 11,hhm). Lanjut lagi perjalanan kita, terus saya terpilih jadi ketua panitia HUT RI ke-63 (banyak konflik,banyak banget,tapi keren banget kepanitiannya,IMUSM).
Dan saat angkatan saya hanya tinggal berlima ditambah 1 pendatang baru,hhe (Saya,Mutiara Indonesia,Enconny Three Justice,Rahmadsyah Ramadhan,Tri Ade Putra dan Fritza Astrini). Setelah LDKS ke-2,wawancara meloloskan saya jadi kandidat Calon Ketua OSIS No.1 Periode 2009-2010 didampingi oleh wakil Agam Ramadika. Sekitar 500 lebih mempercayakan saya dan memenangkan Kandidat No.1(alhamdulillah ;))
Kira-kira lima tahun yang lalu saya kira, saya sudah mempelajari kepemimpinan, praktik ataupun teorinya. Saya sudah memahami beberapa prinsip penting kepemimpinan hingga kini. Tetapi, semakin saya bertumbuh, semakin saya sadari bahwa pengembangan kepemimpinan saya sendiri akan memakan waktu seumur hidup. Bagi saya, kepemimpinan bukanlah suatu kenferensi akhir pekan. Kita harus mencurahkan kehidupan kita kepadanya.
Saya percaya setiap rapat yang saya pimpin tanpa persiapan berupa informasi yang baik adalah rapat dimana saya tidak mudah berperan. Pengetahuan adalah kekuasaan. Karena, saya rasa saya ini gila sikap. Saya juga percaya bahwa sikap yang antusias menempatkan pemimpin berada diatas sesamanya, membuka pikiran terhadap kreatifitas dan memberikan motivasi terhadap anggotanya.
Dengan kepemimpinan saya belajar untuk dapat menangani kesalahan-kesalahan dengan perspektif yang benar dan mampu mengakui nya, memetik pelajaran darinya dan mengoreksinya.
"......Ya Allah. Kalau aku salah, buatlah aku agar mau berubah. Ya Allah, Kalau aku benar, tetapkan aku didalam yang benar. Yaa Allah, kuatkanlah aku sedemikian rupa, sehingga kekuasaan teladanku akan jauh melampaui kewenangan pangkatku..."
Doa ini memaksa saya sebagai pemimpin untuk menyesuaikan hati maupun pikiran saya. Setelah segalanya diucapkan dan diperbuat, saya ingin kehidupan yang saya teladani berbicara lebih keras, ketimbang pangkat atau nama jabatan yang pernah saya sandang. Toh, setelah perjalanan saya berakhir, saya ingin kepemimpinan saya menjadi siapa saya adanya, bukan sekedar apamyang dikatakan oleh uraian pekerjaan saya. (Terima Kasih untuk semua pihak yang membantu OSIS 09-10)
;))kondisi rapat,hhmmm kangennnnnMPOS 09-10baksos situ gintungbaksos palsi gunung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar