Sabtu, 07 Juli 2012

Belajar dari apa yang kulihat dengan perasaan yang kuat :"))

   Betapa murah nya kasih sayang-Mu kepada ku dan keluarga ku. Ketika ku lihat banyak kesenjangan yang kutemui di seantero jalan kota ku. Entah hati ku yang terlalu melemah atau mungkin memang deru nasib mereka yang tak kuasa ku bayangkan tuk menerima nya.
   Pilu hati ku saat melihat berjejer nya tukang ojek di pinggiran jalan mencari, menunggu dan tak jarang berebut penumpang. Atau ketika melihat supir angkutan umum yang nampak lelah, tua, penuh keringat menentang jalanan macet dan kadang tak bersahabat, terlebih jika yang aku naiki kosong tanpa penumpang lain, miriiiiiis hati melihat nya. Pemandangan pedangan tua yang memanggul dan mendorong dagangan nya, pedagang minuman, rokok/permen yang ada disekitar lampu merah, bahkan bapak-bapak tua yang berjualan saputangan/tissue yang sering kita temui dijalan. Lebih tersiksa lagi hati ku ketika melihat  OB di sekolah ku dulu atau dikampus ku sekarang,  petugas kebersihan jalan yang bertugas menyapu membersihkan jalan ataupun tukang becak, oh betapa maju nya transportasi dewasa ini, becak masih ada di kota besar tentu jarang penumpang dan mereka-mereka harus tetap bekerja seperti itu tanpa pilihan lain karena keadaan yang tak memberikan mereka pilihan. Yaaa, memang keadaan yang memaksa mereka tetap bertahan.........
   Kadang pemandangan-pemandangan itu menyiksa batin ku dan membuat otak ku berfikir keras tentang ini, betapa perih nya seorang pencari nafkah dijalanan, harus bertahan dan harus ada yang "dibawa pulang" untuk menghidupi keluarga nya, dibawah terik nya matahari, dingin nya udara pagi, menusuk nya angin malam dan basah kuyup karena hujan yang turun untuk desakan hidup, itu semua dianggap biasa dengan upah yang rasa nya jauh untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan mereka. Melihatnya pun hati ku sakit, ampuni aku karena aku tak sanggup membayangkan nya. Terbesit selalu doa ku ketika melihat keadaan yang sering aku jumpai itu, "Yaaa Allah, mudahkan lah rezeki mereka. Buka kan lah pintu-pintu rezeki mereka, kurangilah beban-beban hidup mereka, berikan mereka kekuatan, kesehatan dan kebahagiaan bersama keluarga mereka saat mereka kembali kerumah............."amin
   Berharga nya rupiah rupiah yang kumiliki di dompet dan ku dapatkan itu dengan mudah dari orang tua atau sanak saudara ku, jauh sekali dengan pengorbanan mereka. Kini memang aku berada dalam keadaan yang mempunyai pilihan. Dan aku harus berjanji pada diriku sendiri, pilihan yang aku pilih itu baik dan membesarkan kehidupan aku dan orang-orang disekeliling ku, amiiiiiin :)
   Dear para pencari nafkah yang tangguh di seantero jalan kota ku, tetesan keringat mu adalah tabungan kebahagiaan mu, jika bukan sekarang ada kata nanti yang sudah dipersiapkan-Nya untuk kalian, jika bukan kau yang menciptakan ketahuilah ada anak cucu keturunan kalian dan jika bukan di dunia percayalah ada akhirat menunggu kita, terlebih untuk kalian yang ikhlas menerima semua ini. Aku salut dan berterimakasih, kadang dengan melihat kalian yang aku sendiri tak tahu bahkan tidak mengenal kalian, sejatinya aku mendapatkan pelajaran dari apa yang ku lihat sekilas untuk memahami kehidupan dan bersikap yang arif. Terima kasih :"))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar