Senin, 09 Juli 2012

Ibu

Ibu betapa kacau nya perasaan ku kini. Memang aku tidak sendiri, memang aku punya mereka untuk berbagi, tapi aku tidak memiliki cinta mu, bu.....
Sedang apa ibu disana??baik baik saja tentu aminnn.....
Ibu, mengingat kisah kita dulu begitu indah dan ingin sekuat harapan kuingin kembali bu ke masa masa itu :"(
Dan mengingat luka setelah kau pergi 7 tahun lalu, yaaa tepat 7 tahun lalu menguras energi, perasaan dan kekuatan ku, bu...... mereka tidak mengerti :(
Dulu ibu sering bilang aku ini buntut yang selalu mengikuti mu dari pagi hingga malam hari, berarti kini aku adalah buntut yang yang terlepas dan kehilangan arah, aku kehilang kendali dan pegangan ku, bu....
Aku sangat mengerti syariat islam tentang kematian, aku paham aku tidak boleh terlalu bersedih seperti ini, aku tahu hanya bisa berdoa, tapi apakah mereka tahu paham bahkan mengerti rasa yang aku rasakan???aku rasa tidak, bu.......
Sudah lama aku tidak bermanja-manja dalam pelukan mu, dalam lindungan mu, dalam pengawasan mu, ibu aku rindu :"(
Ibu, aku melemah ketika sekeliling ku menunjukan taring nya, aku takut tidak amanah dari pesan terakhir pertemuan kita di RSUD Cibinong Ruang Teratai kamar 401.
Ibu, tahu kah keadaan rumah sudah berubah jauh?? dimana banyak foto-foto mu, foto-foto kita disimpan diganti dengan yang lain??? tahu kah ibu, sekarang engkau punya 3 menantu dan ada 2 cucu yang lucu-lucu dan sehat-sehat?? ibu tahu kah 7 tahun waktu yang kulewati tanpa mu begitu susah??? tahu kah ibu kini anak bungsu mu mampu mengurus segala pekerjaan rumah yang dulu kau larang aku untuk melakukan nya?? tahu kah ibu, aku kini berkerudung dan sering mengaji untuk mu?? tahu kah ibu, sekarang aku anak mu satu-satu nya yang masih dirumah dan kesepian tiap malam datang??? ibu, masihkah aku menjadi anak gadis kecil yang paling baik dimatamu??? ibu, tahu kah aku kini sudah hampir 20 tahun dan aku masih bertanya pada Allah SWT kenapa siang itu ibu bilang "Maafin ibu de, ibu gak bisa nungguin kamu sampe gede deh kayanya......." ibu aku rindu tidur bersama mu, aku rindu disuapin oleh mu, aku rindu tidur sambil bercerita tentang hari ku di pangkuan mu, aku rindu belajar bersama mu, aku rindu disisirin oleh mu, aku rindu tertawa bersama mu, aku rindu menemani ibu belanja, aku rindu menemani ibu pergi, aku rindu belanja bersama mu, aku rindu menemani berobat, aku rindu sungkeman sama ibu untuk meminta maaf, aku rindu diciumi mu ibu bahkan aku rindu ketika engkau marah kepadaku, ibu aku rindu :(
Sulit bu untuk memahi takdir ikhlas dan sabar yang seperti ini, hari ini aku peluk  bapak erat, aku peluk mba nining erat, aku peluk mba ulan, ku ciumin Dyo dan Zara..................untuk mengikis rindu ku yang menggunung kepadamu, bu
Ibu, maafkan ade kalau pertumbuhan umur ku belum membuat diri yang kuat, aku masih manja dan menyusahkan banyak orang.
Ibu, maafkan ade kalau aja masih banyak perbuatan jahat ke ade yang ade bales lagi dengan jahat.
Ibu, maafkan ade yang belum bisa membuat ibu bangga sama ade.
Ibu, maafkan ade untuk semua kesalahan ade yang buat ibu sakit hati baik selama ibu masih hidup atau bahkan setelah ibu pergi. maafin ade yaa bu :(
Ibu, bukan hanya anak-anak, suami dan keluarga yang begitu kehilangan mu. Semua orang yang hidup nya pernah mengenal mu begitu terasa kehilangan sosok mu. Hingga kini masih banyak sahabat mu yang peduli dan menelpon ku menanyakan keadaan rumah, hingga kini tetangga kanan kiri masih bertanya seberapa sering aku ke makam, hingga kini teman-teman pengajian mu memanggil ku ade karena dulu kau begitu mengistimewakan ku, hingga kini tukang ojek, tukang buah keliling, tukang sayur masih sering berkata "ibu meninggal udah berapa lama sih??perasaan kangen sama bude .....", hingga kini tante salon langganan mu masih mengingat dan bercerita tentang mu, hingga kini guru ngaji ku pun sering mengingatkan ku untuk menengok mu di tempat peristirahatan mu. Aku dan semua nya mencintai mu,bu :)))))
Dan, 1 hal ibu. Ketika anak anak mu yang lain berantem karena hal yang tidak penting, ibu selalu menangis dihadapan ku dan berkata "Ibu gagal mengurus anak...." ketahuilah ibu, aku yang masih kecil saat itu tidak mampu berkata-kata menguatkan ibu, tapi jauh dari itu kini aku berterima kasih karena aku lahir dari seorang wanita hebat yang paling sempurna. Ibu gak gagal ngedidik kita, you're a perpect mom.
Tentang teori dan praktek yang masih belum sejalan, tentang akal sehat dan rindu yang dalam, tentang masa lalu dan kenangan, tentang harapan dan kenyataan, dan juga tentang pertemuan dan perpisahan. Aku mencintai mu ibu, sepanjang hayat masih di kandung badan, seperti yang sering ibu katakan dulu ketika berulang kali aku bertanya "Seberapa banyak ibu sayang sama ade?????"

Ibu Budiyati Binti Kusno Partodiharjo
Lahir : 03 Agustus 1954
Wafat : 09 Juli 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar