Sabtu, 27 Oktober 2012

Happy Eid Al-Adha Mubarak 1433 H

dokumen pribadi : Masjid Al Muttaqien

"Bissmillahirahmanirahim , Yaaa Allah kuluruskan niat untuk memahami dan menjalankan perintah-Mu dari cinta dalam hati, terima YaaaAllah ........"

   Berbeda dengan Idul Fitri yang arti nya kembali kepada fitrah, Idul Adha artinya kembali kepada semangat berkurban. Di dalam Idul Adha terdapat sejarah maha agung akan kehambaan yang dilalui Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih hewan kurban sebagai bentuk bantuan terhadap orang-orang miskin.
  Maha Besar Allah SWT menuliskan kisah Nabi Ibrahim AS kedalam Al-Quran di dalam surat Ash-Shaffat : 100-111. Di dalam surat tersebut Allah SWT menggambarkan kejujuran Nabi Ibrahim dalam melaksanakan ibadah kurban, yang terdapat 2 indikator penting di dalam nya yaitu, 
   Pertama : Al Istijabah Al Fauriyah yakni kesigapan dalam melaksanakan perintah Allah sampai Nabi Ibrahim AS harus menyembelih putra kesayangan nya, Nabi Ismail AS. Hal ini terlihat mana kala Nabi Ibrahim berkata kepada putra kesayangan nya , "Hai anak ku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!". Nabi Ismail AS menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." SubhanaAllah.
   Kedua, Shidqul Istislam yakni kejujuran dalam melaksanakan perintah. Allah SWT berfirman, "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya)"
   Sejarah inilah yang sangat menegangkan, ketika seorang ayah dengan jujur sedang siap-siap melakukan penyembelihan. Tanpa sedikitpun ragu. Kata Aslamaa yang artinya keduanya berserah diri menunjukan makna bahwa penyerahan diri tersebut tidak hanya terjadi sepihak, malainkan kedua belah pihak baik dari Ibrahim dan Ismail. Itulah hakikat kehambaan yang benar-benar nampak dan suatu keadaan yang patut ditiru setiap umat muslim yang berjuang menuju jalan lurus-Nya.
   Dalam masa sekarang ini, kita dapat mengabadikan kisah maha luar biasa ini dengan semangat berkurban, berbagi cinta, berbagi rezeki dan menjalankan ukhuwah islamiyyah yang kokoh, agar tidak ada lagi perpecahan sesama kaum muslim. Setiap memasuki Idul Adha, yang perlu diperkuatkan adalah esensi kehambaan menuju islam yang kaffah kepada agama Allah SWT. :)

ALLAHUAKBAAAAR !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar